-->

Rekomendasi Obat Dan Cara Mengobati Cacar Air Pada Anak Balita 1 sampai 5 Tahun

Cacar air atau biasa disebut dengan varicella dan chicken pox adalah penyakit menular yang biasanya terjadi pada anak-anak yang memiliki rentang usia 5 sampai 10 tahun. Meskipun demikian, masih sering kita jumpai orang dewasa, ibu hamil, remaja, bahkan balita yang terkena penyakit cacat air karena memiliki sistem imun tubuh yang rendah. Penyakit cacat air pada anak, khususnya pada balita, itu bukan merupakan keadaan medis yang kritis, hanya saja, ketika anak terjangkit cacat air, sebaiknya dikarantina dalam rumah, supaya virus tidak menyebar pada orang lain.

Apa Penyebab Utama Cacat Air ?

Sebelum diberlakukan vaksin pada tahun 1995, cacar air adalah infeksi paling umum yang terjadi pada anak-anak, dimana hampir semua pernah terinfeksi sebelum usia 15 Tahun dan menyisakan hanya 5% dari populasi yang masih mungkin terinfeksi. Di negara tropis seperti Indonesia, cacar air biasa terjadi di bulan  yang mempunyai cuaca terdingin atau terpanas.
Cacar air merupakan bentuk pertama dari infeksi Varicella Zoster Virus (VZV). Setelah terinfeksi, virus ini akan tetap berdiam diri di dalam sistem saraf pusat. Virus ini umumnya menyerang anak-anak dengan kondisi pertahanan tubuh yang lemah. Jalur utamanya adalah melalui nafas, selain menyerang dengan kondisi pertahanan tubuh yang lemah, cara lain adalah dengan adanya kontak langsung dengan cairan dari vesikel (benjolan berisikan cairan jernih) pada pasien yang menderita cacar air. Gejala akan timbul rata-rata 14 sampai 16 hari setelah terinfeksi.

Seperti Apa Ciri Dan Gejala Cacar Air Pada Anak Balita ?

Ciri-ciri dan gejala cacar air pada anak balita yang harus di perhatikan adalah :
a. Bentol-bentol kecil kemerahan yang perlahan menebal dan terisi cairan
b. Setelah 1-2 hari, bentol mengering, mengelupas, dan menjadi koreng
c. Kumpulan cacar baru akan muncul dalam 5 hari setelahnya
d. Ukuran bentol menjadi lebih kecil dan tidak lebih dari 0,5 cm
e. Ruam kemerahan yang munul biasanya dimulai dari area sekitar kepala dan punguung, kemudian meyebar keseluruh tubuh dalam 2 hari.
f. Demam menjadi semakin tinggi, hal ini dikarenakan semakin banyaknya bentol cacar yang muncul.
g. Ruam juga umum terjadi pada mulut, kelopak mata, dan kelamin

Komplikasi Penyakit Cacar Air

Cacar air umumnya dapat sembuh dengan baik, namun dapat dijumpai beberapa komplikasi. Infeksi kulit oleh bakteri merupakan komplikasi yang sering menyebabkan si Kecil perlu dirawat. Selain itu, pneumonia (radang paru) juga dapat memperberat cacar air. Gangguan pada sistem saraf pusat seperti encephalitis, perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan kejang dan koma. Komplikasi berat umumnya ditemukan pada si Kecil dengan gangguan imunitas tingkat sel dan si Kecil yang sedang menjalani kemoterapi kanker.

Pengobatan Cacar Air

Pengobatan cacar air bersifat simtomatik seperti pemberian calamine lotionlokal pada lesi kulit, untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan kompres dingin, mandi secara teratur atau pemberian antihistamin. Dalam praktek sehari-hari, masih banyak dokter yang memberikan asiklovir oral sebagai terapi cacar air pada si Kecil yang sehat walaupun sampai saat ini masih  kontroversial. Pemberian asiklovir dalam 24 jam pertama timbulnya ruam, secara signifikan dapat mengurangi lamanya demam, memperpendek masa sakit, mengurangi jumlah lesi, tapi tidak mengurangi komplikasi cacar air.Namun asiklovir tidak dianjurkan diberikan secara rutin pada anak yang menderita cacar air tanpa penyulit, karena ada pendapat bahwa kemungkinan terjadinya resistensi terhadap asiklovir dan menganggu imunitas serta masalah biaya yang mahal. American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian asiklovir per oral pada kelompok dengan risiko tinggi terkena varisela berat atau penyulitnya seperti pasien sehat dan tidak hamil (usia di atas 13 tahun), si Kecil di atas usia 12 bulan dengan penyakit kulit kronis atau kelainan paru atau menerima terapi salisilat jangka panjang, pengobatan jangka pendek, intermiten atau inhalasi kortikosteroid. Sedangkan asiklovir intravena direkomendasikan pada kategori imunokompromais (termasuk yang menerima terapi kortikosteroid dosis tinggi) dan kasus varisela dengan penyulit

Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Cacar Air Pada Balita Dan Apa Obatnya ?

Tips untuk mengatasi dan menyembuhkan penyakit cacar air dan mengurangi rasa gatal yang Anda bisa lakukan sendiri di rumah, adalah :

1. Berendam Air Dingin

Air dingin bertindak sebagai kompres yang meringankan rasa gatal dan kemerahan akibat cacar. Minta anak Anda untuk berendam air dingin setidaknya selama 10 menit setiap empat jam sekali pada beberapa hari pertama ia terkena cacar air. Berendam aman dilakukan sebagai terapi rumahan karena cacar menular hanya melalui udara, bukan air. Untuk melindungi bentol cacar agar tidak pecah, jangan gosok dengan handuk saat mengeringkan badan. Tepuk-tepuk perlahan tubuh sampai air menyerap kering. Setelah mandi, Anda bisa aplikasikan bedak dingin (calamine) untuk meringankan gatal. Atau, kompres bintil-bintil cacar dengan es batu. Jika anak Anda mengeluhkan gatal yang amat sangat sehingga mengganggu tidur, berikan obat Antihistamin yang dijual bebas di apotek.
2. Redakan Demam Anak Anda
Berikan anak Anda Acetaminophen untuk beberapa hari pertama jika ia menunjukkan gejala demam, namun jangan berikan IbuprofenIbuprofen ditakutkan menyebabkan risiko efek samping infeksi strep parah. Jangan pula berikan Aspirin pada balita dan anak kecil yang terjangkit cacar air, akibat efek samping sindrom Reye.
3. Makanan Dingin


Bentol cacar air pada anak juga bisa ditemukan dalam mulut dan tenggorokan. Rasa panas dan tidak nyaman yang ditimbulkan oleh ruam kemerahan akan menyebabkan anak Anda sulit makan. Berikan pilihan makanan halus dan dingin (es krim, telur, puding, agar-agar, kentang tumbuk). Hindari memberikan makanan asin dan buah-buahan asam untuk sementara waktu.

4. Berikan Minum Dari Sippy Cup Dan Bukan Dari Botol

Dot botol akan menyebabkan nyeri dalam mulut makin parah. Jika anak Anda berusia empat tahun ke atas dan mengeluhkan rasa sakit dalam mulut yang tidak tertahankan, anjurkan ia untuk berkumur dengan sesendok antasid cair dan lakukan empat kali sehari setelah makan.

5. Mengatasi Nyeri Pada Kelamin Akibat Cacar Air Pada Anak Balita
Nyeri akibat cacar air umum terjadi pada organ intim dan dapat sangat menyakitkan bagi anak Anda. Jika anak Anda (perempuan, terutama) mengeluhkan rasa sakit yang tidak tertahankan hingga menahan buang air kecil, oleskan anestesi lokal berupa salep yang mengandung xylocaine 2% (biasanya obat ini dijual bebas) di vaginanya sesering mungkin, setiap 2-3 jam sekali, untuk meringankan rasa nyeri. Berendam air dingin juga akan sangat membantu.

Baca JugaReview Xylocaine 2%, Obat Pereda Nyeri Paling Ampuh

6. Cegah Anak Agar Tidak Menggaruk



Untuk mencegah infeksi bakteri, gunting kuku anak Anda. Jangan lupa pula untuk selalu cuci tangan dengan sabun antibakteri. Jangan biarkan anak Anda menggaruk dan mengorek bentol cacar, terutama pada wajah. Untuk bayi yang belum bisa mengontrol diri, sebaiknya bungkus tangannya dengan sarung tangan bayi.

7. Karantina Anak Di Rumah



Anak yang terjangkit cacar dapat menularkan virusnya ke anak-anak lain di sekitarnya, terutama di hari-hari pertama mereka terkena cacar. Untuk menghindari penularan, istirahatkan anak Anda di rumah setidaknya selama seminggu. Lebih dari itu, anak Anda sudah dapat kembali ke sekolah dan menjalani aktivitas sehari-hari. Tidak usah khawatir walaupun pengelupasan masih tampak di kulitnya, proses ini tidak menular dan akan berhenti dengan sendirinya dalam 2 minggu.
Untuk menghindari penularan, jangan bawa anak Anda ke rumah sakit atau tempat praktik dokter anak. Jika benar-benar dibutuhkan, titipkan anak sementara di dalam mobil bersama pengasuhnya selagi Anda menunggu antrian. Hindari menempati anak yang terjangkit cacar air berdekatan atau seruangan dengan ibu hamil yang tidak terjangkit cacar pada trimester pertamanya. Virus cacar membawa risiko pada janin yang dikandungnya.

8. Hindari paparan sinar matahari



Bentol cacar dapat muncul di tempat-tempat yang terkena kontak langsung sinar matahari. untuk itu, cegah jangan sampai si buah hati untuk terkena paparan sinar matahari secara langsung.

9. Acyclovir
Acyclovir adalah obat antivirus oral yang digunakan untuk mengobati cacar air. Obat ini hanya akan membantu jika mulai diberikan dalam waktu 24 jam setelah gejala pertama cacar air tampak. Menurut sejumlah penelitian, acyclovir dapat mengurangi jumlah bintil cacar hingga 20% dan mempersingkat waktu sakit. Namun, tingkat komplikasi cacar air tidak dapat dikurangi. Acyclovir harus digunakan rutin selama lima hari berturut-turut. Obat ini dilaporkan memiliki sedikit efek samping. Anak-anak yang terjangkit cacar air namun juga memiliki defisiensi sistem imun, mengonsumsi steroid, atau memiliki penyakit kulit atau paru kronis harus ditangani dengan acyclovir. Beberapa dokter akan meresepkan acyclovir untuk orang dewasa, remaja, dan dewasa muda. Namun, kebanyakan dokter tidak akan menggunakan acyclovir pada anak yang sehat.

10. Vaksinisasi Cacat Air


Mengigat cacar air merupakan penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan vaksinasi, maka Ibu perlu memberikan vaksin ini sesegera mungkin sesuai jadwal. Hanya dengan satu kali vaksin, 97% si Kecil usia 12 bulan-12 tahun dapat mengembangkan pertahanan tubuh melawan infeksi, dengan sebuah studi di Jepang menyatakan bahwa adanya pertahanan 7-10 tahun sesudah vaksinasi. Pada penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada pemberlakuan vaksin 1 dosis untuk cacar air, ditemukan penurunan kematian sebanyak 88% akibat cacar air dan komplikasinya. Ditemukan juga penurunan angka rawat di rumah sakit pada anak akibat cacar air semenjak diberlakukannya program vaksinasi di Amerika Serikat. Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan 1 dosis vaksinasi cacar air diberikan setelah si Kecil berusia 12 bulan, paling baik diberikan sebelum masuk sekolah sampai usia 12 tahun. Bila vaksinasi diberikan di atas 12 tahun, perlu diberikan dua dosis vaksin cacar air dengan jarak 4 minggu.

Umumnya, diagnosis cacar air pada anak terbilang mudah, terlebih pada balita (1-5 tahun), namun, jika anak Anda menunjukkan gejala yang berbeda, hubungi dokter.
Bentol cacar baru akan muncul setiap hari selama 4-5 hari. Demam yang mengikuti cacar biasanya akan berada di angka tertinggi pada hari ketiga atau keempat. Anak-anak akan mulai merasa baikan dan demam akan menurun setelah bintil cacar perlahan menghilang. Rata-rata seorang anak akan mendapatkan 400-500 bintil cacar.
Cacar air sangat mengganggu penampilan. Tugas Anda sebagai orangtua adalah terus yakinkan anak Anda bahwa luka cacar hanyalah sementara dan akan cepat menghilang. Cacar air tidak meninggalkan bekas luka permanen, kecuali jika bintil cacar air terinfeksi dengan impetigo atau anak Anda terus menerus menggaruk bentolnya. Namun, bekas luka cacar membutuhkan waktu setidaknya 6 – 12 bulan sampai benar-benar hilang.

Apakah anda pernah mendengar kalimat seperti ini "Cacar air biasanya hanya akan terjadi sekali, Sangat jarang adanya kasus cacar air yang kambuh lagi pada saat dewasa". Hal tersebut tidak benar, cacar air disebabkan oleh banyak hal, dan penyebab utamanya dalah virus yang menyerang pertahanan tubuh pada saat lemah. Jadi, cacar air bisa datang berulang kali dalam hidup anda, karena berdasarkan pengalaman pribadi, saya tiga kali terkena cacar air, yaitu pada waktu balita, kemudian pada umur 9 tahun, dan yang terakhir pada umur 12 Tahun.

Jika anda terkena cacar air, sebaiknya lakukan tips yang saya berikan, insya Allah bisa sedikit membantu, dan jika anda ingin ke dokter untuk melakukan pemeriksaan, lalu kapan waktu yang tepat untuk anda harus pergi ke dokter ?

Kapan Saya Harus Ke Dokter ?

Segera hubungi dokter, jika:
- Anak Anda sulit untuk dibangunkan dari tidur atau terbangun kebingungan (hubungi 112)
- Timbul belang kemerahan pada kulit anak Anda, atau area kulit yang melunak
- Timbul ruam merah berbintik seperti penyakit skarlatina (scarlet fever)
- Anak Anda kesulitan berjalan
- Anak Anda mengeluhkan kaku leher
- Anak Anda kesulitan bernapas
- Mual dan muntah yang terjadi lebih dari tiga kali
- Terjadi perdarahan pada bintil cacar
- Anak Anda terlihat sangat pucat kesakitan dan kelelahan
- Demam berlangsung lebih dari 4 hari
- Gatal semakin parah dan tidak bereaksi terhadap pengobatan
- Anak Anda tidak kunjung merasa baikan.

Jika, kondisinya seperti dibawah ini, maka cepat hubungi dokter dalam 24 jam
- Bintil tampak melunak dan mengeluarkan nanah
- Bintil membesar (untuk sementara waktu, berikan salep antibiotik nonresep sampai Anda merasa perlu akan kunjungan dokter)
- Salah satu kelenjar getah bening membesar dan melunak
- Anak Anda terkena cacar air, namun tidak pernah menerima vaksin cacar atau mengidap cacar sebelumnya
- Anda merasa perlu mengunjungi dokter anak.

Jika anda merasa bahwa ada yang bisa saya bantu terkait penyakit cacar pada balita dan cara menyembuhkanya, anda bisa bertanya langsung pada saya di menu "Contact", silahkan bertanya, semoga saya bisa membantu semaksimal mungkin, dan semoga Allah selalu melindungi kita dan anak-anak kita, Aamiin.

Salam,


Dokter Neris

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel